Mengintip Pelatihan Tari Tortor di RPTRA Melati Duri Pulo
Pemandangan di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Melati Duri Pulo, Jalan Petojo Barat XW, Duri Pulo, Gambir, Jakarta Pusat sore hari ini sedikit berbeda dari biasanya.
Aku senang menari dan sudah ikut pelatihan tari dari kelas 4
RPTRA tersebut diramaikan dengan gerakan lenggak-lenggok 20 anak usia sekolah yang tengah berlatih Tortor, tarian khas Batak.
Anak-anak tersebut terlihat lincah mengikuti variasi gerakan tari yang diperagakan dua pelatih dari Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Sudinparbud) Jakarta Pusat.
40 Warga Duri Pulo Ikuti Pelatihan Wirausaha KulinerSyifa (10), salah satu peserta latihan mengaku sudah sejak tahun lalu berlatih menari di RPTRA Melati Duri Pulo.
"Aku senang menari dan sudah ikut pelatihan tari dari kelas 4. Awalnya susah, tapi lama kelamaan gampang," ujarnya di lokasi, Rabu (20/3).
Lina (35), ibunda Syifa mengatakan sangat mendukung pelatihan tari yang dikuti putrinya. Keinginan berlatih menari muncul dari benak sang anak tanpa ada paksaan dari orang tua.
"Kegiatan ini bagus. Anak-anak-anak bisa tambah wawasan dan pengalamannya. Kalau ikut kursus tari di luar kan mahal. Di sini justru gratis," katanya.
Di tempat yang sama, Pengelola RPTRA Melati Duri Pulo, Fitri Yanti menjelaskan, pelatihan menari ini rutin dilakukan. Sedikitnya ada dua jenis tarian yang diajarkan kepada anak-anak. Masing-masing tarian Betawi Lenggang Nyai dan tarian
Tortor."Pelatihan diadakan setiap hari Rabu dan Jumat mulai dari pukul 16.00-18.00. Para pesertanya itu anak-anak usia lima sampai 12 tahun," tandasnya.